Negara
Indonesia yang sangat luas daerahnya yang terdiri dari ribuan pulau dan beragam
suku bangsanya mempunyai kekayaan alam yang melimpah dan bermacam-macam
budayanya. Hal ini dapat dilihat dari berbagai macam komoditas produk yang dikenal
di mancanegara. Misalnya produk aneka kerajinan, furnitur, textile, aneka
makanan, dan produk industri alam ( pertanian, perkebunan dan perikanan ).
B. ANALISIS PELUANG
USAHA
Menganalisa peluang usaha pada produk
kerajinan dimaksudkan untuk menemukan peluang usaha produk kerajinan yang dapat
dimanfaatkan,serta untuk mengetahui besarnya potensi usaha tersedia dan berapa
lama usaha dapat bertahan.
Analisis peluang usaha dimaksudkan
untuk menemukan peluang dan potensi usaha yang dapat dimanfaatkan, serta untuk
mengetahui besarnya potensi usaha yang tersedia dan berapa lama usaha dapat
bertahan.
Analisis SWOT adalah suatu kajian
terhadap lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Analisis SWOT pada usaha
(produk kerajinan) didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif adalah
dengan memaksimalkan kekuatan (strengths)
dan peluang (opportunities), serta
meminimalkan kelemahan (weaknesses)
dan ancaman (threats).
Analisis ini didahului oleh proses
identifikasi faktor internal dan eksternal. Untuk menetukan strategi yang
terbaik dilakukan pembobotan terhadap tiap unsur SWOT berdasarkan tingkat
kepentingan.
Analisis SWOT digunakan untuk
mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengembangan usaha
(produk kerajinan) sebagai alat penyusun strategi. Analisis SWOT didasarkan
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang tetapi secara
bersamaan dapat menimbulkan kelemahan dan ancaman.
Analisis SWOT dapat menentukan
strategi pengembangan usaha (produk kerajinan) dalam jangka panjang sehingga
arah tujuan dapat dicapai dengan jelas dan dapat dilakukan pengambilan
keputusan secara cepat.
Analisis SWOT dilakukan dengan
mewawancarai pengusaha (kerajinan) dengan menggunakan kuisioner. Hal-hal yang
perlu diwawancarai seperti aspek social, ekonomi, dan teknik produksi untuk
mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi keberhasilan
usaha.
Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan
dalam menganalisis peluang usaha.
1. Analisis
Kelayakan Usaha
Bagaimana
menganalisis apakah peluang usaha dapat dijual, berapa biayanya, dan apakah
menghasilkan laba atau menguntungkan. Untuk itu ada beberapa langkah yang harus
dilakukan sebagai berikut :
a. Analisis Kelayakan Teknis
Analisis
terhadap teknis proses pembuatan suatu produk usaha tertentu.
b. Analisis Peluang Pasar
Analisis
terhadap pasar untuk menemukan pasar yang menguntungkan, memilih produk
(kerajinan) yang dapat dijual, menerapkan teknik pemasaran yang baik dan
merencanakan sasaran pelanggan.
c. Menentukan Jumlah Pembelian Potensial
Dalam Tiap-Tiap Segmen Pasar
Langkah
ini terkait dengan perkiraan konsumen potensial dari produk (kerajinan) baru
oleh tiap-tiap segmen pasar pada periode sekarang dan yang akan dating. Salah
satu cara untuk mendapatkan informasi ini adalah dengan memilih agen untuk
menguji pasar.
d. Sumber Informasi Pasar
Adalah
informasi untuk mengevaluasi peluang pasar masa sekarang dan yang akan dating
dari usaha produk (kerajinan). Dua pendekatan untuk memperoleh data tentang
imformasi tersebut adalah mengadakan penelitian secara sfesifik yang dirancang
untuk mengumpulkan imformasi yang dinamakan dengan data primer, dan menemukan
data-data relevan yang berasal dari lembaga seperti biro pusat statistik,
kantor dinas pariwisata dan perindustrian, maupun biro penelitian yang disebut
dengan data sekunder.
e. Uji Coba Pasar
Uji
coba pasar cenderung menjadi teknik riset yang utama untuk mengurangi resiko
yang ada pada usaha produk (kerajinan) baru dan menilai keberhasilannya. Metode
yang digunakan adalah pameran perdagangan, menjual pada sejumlah konsumen
terbatas dan menggunakan uji coba pasar
dimana penerimaan calon pembeli bisa diamati dan dianalisis lebih dekat.
Uji coba pasar juga memberikan kemungkinan peluang dalam pemasaran, distribusi
dan pelayanan.
f. Studi Kelayakan Pasar
Walaupun
studi kelayakan pasar bagi usaha baru cenderung memakan waktu yang banyak dan
merupakan tugas yang rumit, tetapi wirausaha baru perlu untuk melakukannya.
Studi kelayakan pasar akan dapat mengurangi resiko kerugian dan kegagalan usaha
produk (kerajinan).
2. Analisis
Kelayakan Finansial
Analisis kelayakan
finansial adalah landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan
tertentu dan laba yang bisa diharapkan. Kebutuhan finansial dan pengembalian
(return) bisa sangat berbeda bergantung pada pemilihan alternatif yang ada bagi
usaha baru.
Ada dua
langkah dasar untuk pemilihan alternatif dalam analisis kelayakan financial,
yaitu sebagai berikut :
Kebutuhan
finansial hendaknya diproyeksikan tiap bulan atau bahkan mingguan
sekurang-kurangnya untuk operasi tahun pertama dari usaha produk (kerajinan)
baru. Selanjutnya diperlukan juga proyeksi kebutuhan keuangan untuk tiga sampai
lima tahun yang akan dating.
b. Penentuan sumber daya finansial yang
tersedia
Langkah
kedua dalam analisis kelayakan finansial ini adalah proyeksi sumber daya
finansial yang tersedia dan dana-dana yang akan dihasilkan dalam operasi
perusahaan. Dalam menentukan sumber daya finansial yang tersedia harus
dibedakan sumber daya finansial jangka pendek, menengah dan panjang.
3. Analisis
Persaingan
Semua usaha
produk (kerajinan) akan menghadapi persaingan yaitu dari produk (kerajinan) yang
sejenis maupun persaingan produk perusahaan (kerajinan) lain pada pasar yang
sama.
C.EVALUASI PELUANG USAHA
Ada banyak cara bagi wirausaha
(kerajinan) untuk mengembangkan ide peluang usahanya, diantaranya adalah
memberikan kebebasan dan dorongan kreativitas kepada para pengrajin atau
karyawannya. Pengembangan ide harus dilakukan secara terus-menerus agar
wirausahawan dapat memenangkan persaingan.
Beberapa macam ide yang perlu
dikembangkan, antara lain :
1.
Ide
dalam pembuatan produk (kerajinan) yang diminati konsumen
2.
Ide
dalam pembuatan produk (kerajinan) yang dapat memenangkan persaingan
3.
Ide
dalam pembuatan dan pendayagunaan sumber-sumber produk kerajinan
4. Ide yang dapat mencegah kebosanan
konsumen didalam penggunaan produk (kerajinan)
5. Ide dalam pembuatan desain, model,
corak dan warna produk (kerajinan) yang disenangi konsumen
Setelah tahapan analisis peluang
usaha, seorang wirausaha memilih jenis usaha yang ingin dikembangkannya melalui
proses analisis yang cermat dan matang. Tahapan ini biasanya disebut evaluasi,
dengan berbagai macam faktor yang menjadi dasar pertimbangannya yaitu :
1.
Faktor
Keuntungan
Jika setelah diperhitungkan ternyata
tidak member keuntungan memadai, sebaiknya pilihan bersangkutan dibatalkan.
2.
Faktor
Penguasaan Teknis
Cara pembuatan produk (kerajinan)
perlu dikuasai atau dipelajari dengan baik oleh para karyawan atau pengrajin.
3.
Faktor
Pemasaran
Harus diteliti kemungkinan pemasaran
dan prospek pemasarannya diwaktu mendatang.
4.
Faktor
Bahan Baku
Bahan baku merupakan faktor penting
yang ikut menentukan tingkat harga pokok dan kelancaran proses produk usaha
(kerajinan).
5.
Faktor
Tenaga Kerja
Hal yang perlu dipertimbangkan adalah
tersedianya tenaga kerja yang murah dan kemungkinan untuk memenuhinya, baik
jumlah, keahlian, maupun jasa.
6.
Faktor
Modal
Perlu dipertimbangkan kesesuaian
antara modal yang disediakan dan kebutuhan jenis usaha (kerajinan) yang
dibutuhkan.
7.
Faktor
Resiko
Tingkat resiko yang akan ditanggung
perlu dipertimbangkan dengan besarnya keuntungan yang akan diperoleh.
8.
Faktor
Persaingan
Perlu dipelajari situasi yang akan
terjadi dan disesuaikan dengan kemampuan menghadapinya dalam hal modal maupun
pemasaran.
9.
Faktor
Fasilitas dan Kemudahan
Fasilitas yang dibutuhkan untuk
operasi usaha (kerajinan) dan kemudahan penyediaannya menjadi pertimbangan,
kemudahan yang mungkin dapat diperoleh dari pemerintah seperti pajak.
10. Faktor Manajemen
Pertimbangan penting lainnya adalah
produk pengelolaannya yang paling sesuai dan bagaimana kemampuan pengusaha untuk mengelolanya. Hal ini sering diabaikan
dalam mendirikan perusahaan kecil. Faktor lain yang perlu menjadi pertimbangan
adalah peraturan pemerintah, perizinan, pertimbangan etis, lingkungan dan
sebagainya.
Jika
wirausaha sudah menetapkan jenis usaha sesuai dengan yang diinginkan dan sudah
melalui berbagai macam pertimbangan, tugas lain yang perlu diperhatikan dan
dipertimbangkan adalah sebagai berikut :
a.
Jenis usaha (kerajinan) yang sesuai dengan hasrat dan minat.
b.
Jenis usaha (kerajinan) yang benar-benar akan membawa suatu keuntungan.
c.
Jenis usaha (kerajinan) yang mudah mengurus dan mengerjakannya.
d.
Jenis usaha (kerajinan) yang mudah memeliharanya.
e.
Jenis usaha (kerajinan) yang produknya disenangi dan dibutuhkan konsumen
f. Jenis usaha (kerajinan) yang bahan bakunya
mudah didapat.
g.
Jenis usaha (kerajinan) yang mendapat dukungan serta perlindungan pemerintah.
D.MENCIPTAKAN PELUANG
USAHA
1.
Ide
Usaha
Faktor-faktor yang dapat memunculkan
ide usaha adalah sebagai berikut :
a. Faktor Internal
Faktor
Internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang sebaga subjek
atau pengusaha antara lain :
1.
pengetahuan yang dimiliki
2.
pengalaman dari individu itu sendiri
3.
pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalahnya
4.
pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri
b. Faktor Eksternal
Faktor
eksternal adalah hal-hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk
mendapatkan sebuah inspirasi usaha antara lain :
1.
masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan
2.
kesulitan yang dihadapi sehari-hari
3.
kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain
4.
pemikiran besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.
2.
Risiko
Usaha
Di bawah ini akan diuraikan beberapa
resiko usaha yang akan terjadi.
a. Risiko Usaha Internal
Risiko
usaha internal adalah risiko yang timbul dari menjalankan usaha dan berdampak
pada kelangsungan usaha itu sendiri. Risiko usaha internal diantaranya seperti
berikut :
1.
|
Kehilangan
modal apabila piutang tidak terbayarkan oleh konsumen
|
2.
|
Kehilangan
karyawan atau personel yang handal apabila tidak dapat menangani dengan baik dalam bidang upah,
kesempatan berkarier, fasilitas kerja, wewenang, tanggungjawab, kebijakan,
kesalahpahaman manajemen internal.
|
3.
|
Kehilangan
kepercayaan konsumen karena tidak mampu memberikan barang yang sesuai dengan
kebutuhan dan selera konsumen.
Kepercayaan
konsumen hilang akibat kesalahan membuat produk pesanan, kesalahan jadwal
pengiriman, kesalahan jumlah penagihan dan kesalahan pelayanan purna jual.
Akibat
ditinggalkan oleh konsumen adalah kesulitan mencari konsumen baru yang baik
dan memiliki loyalitas terhadap produk, merk dan kualitas.
|
4.
|
Kehilangan
kepercayaan penyuplai adalah resiko usaha yang berakibat ditinggalkan oleh
pihak luar perusahaan yang menjadi pemasok kebutuhan perusahaan.
Kebutuhan
itu diantaranya persediaan bahan baku, alat kantor, tenaga kerja.
Resiko ini
bisa terjadi karena keterlambatan melakukan pembayaran kepihak penyuplai dan
melanggar ketentuan perjanjian kerja sama.
Akibat
ditinggalkan oleh penyuplai adalah kesulitan mencari pemasok yang baik,
cepat, jujur dan sesuai dengan kualitas perusahaan.
|
5.
|
Risiko
penghentian izin usaha yaitu risiko usaha yang diberikan oleh pemerintah
dengan melakukan pencabutan izin usaha. Pencabutan izin usaha ini dikarenakan
melanggar ketentuan izin bisnis yang ada di pemerintah, melakukan penipuan
dengan memanipulasi laporan keuangan
dengan tujuan supaya tidak membayar pajak, merusak lingkungan hidup,
mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat disekitarnya.
|
6.
|
Risiko
tidak diterima oleh masyarakat sekitar yaitu resiko usaha yang terjadi akibat
dari ketidakterimaan masyarakat dengan adanya usaha yang dijalankan.
Risiko
usaha ini bisa terjadi karena merusak tatanan masyarakat, mengganggu
ketenangan dan keamanan masyarakat, tidak memberikan dampak ekonomis bagi
masyarakat sekitar, dan lain-lain.
|
b. Risiko Usaha Eksternal
Risiko
usaha eksternal adalah risiko yang timbul dari menjalankan usaha dan berdampak
pada kelangsungan lingkungan luar usaha itu sendiri .
Risiko
usaha eksternal diantaranya sebagai berikut :
1.
|
Risiko
pelestarian lingkungan hidup adalah risiko usaha yang akan dihadapi oleh
wirausahawan dalam rangka melestarikan lingkungan hidup supaya terjaga
lingkungan alam, ekositem dan habitatnya. Risiko ini timbul karena bahan baku
dari usaha tersebut berhubungan dengan kelestarian lingkungan hidup.
|
2.
|
Risiko sosial
dan budaya masyarakat adalah risiko yang terjadi atas berdirinya sebuah usaha
dan berdampak pada lingkungan sosial dan budaya masyarakat.
|
3.
|
Risiko
tanggung jawab sosial perusahaan adalah risiko usaha yang timbul sebagai
bentuk kepedulian sosial perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan
sekitarnya.
Bentuk
kepedulian ini seperti pemberian beasiswa, bantuan pembangunan sarana dan
prasarana umum (tempat ibadah, pembangkit listrik, pengelolaan sumber air,
jalan raya, irigasi), bantuan dana sosial untuk kegiatan keagamaan, kegiatan
budaya lokal maupun hari nasional.
|
4.
|
Risiko
pengelolaan limbah adalah risiko usaha yang timbul sebagai akibat dari limbah
industry yang dikeluarkan dalam rangka memproduksi sebuah barang atau jasa.
Limbah
dari produksi dapat berupa limbah cair dan padat. Limbah industri yang tidak
dikelola dengan baik akan memberikan pencemaran lingkungan seperti air,
udara, dan tanah.
|
5.
|
Risiko
perekonomian masyarakat dan Negara adalah risiko usaha yang terjadi karena
sebuah kesalahan manajemen di internal perusahaan dan menimbulkan dampak
perubahan perekonomian masyarakat dan
Negara.
Akibat
dari risiko ini adalah memburuknya kondisi perekonomian akan mengakibatkan daya beli masyarakat
menurun. Kondisi ekonomi makro yang buruk akan berpengaruh terhadap volume
kegiatan usaha.
|
6.
|
Risiko
perubahan peraturan dan kebijakan pemerintah adalah risiko usaha yang timbul dan
berakibat kepada perubahan dan kebijakan pemerintah.
|
3.
Analisis
Kemungkinan Keberhasilan dan Kegagalan Usaha
Faktor-faktor yang mendukungnya adalah
sebagai berikut :
a. Faktor Manusia
Faktor
manusia marupakan faktor yang utama dalam pencapaian keberhasilan usaha karena
manusia yang mempunyai ide dan rencana usaha, manusia juga yang akan
mewujudkannya. Disini diperlukan manusia yang beretos kerja tinggi, rajin,
optimis dan pantang menyerah.
b. Faktor Keuangan
Faktor
keuangan merupakan faktor penunjang keberhasilan usaha. Faktor tersebut
digunakan untuk modal usaha serta
pemenuhan segala pengeluaran untuk kepentingan operasi produksi seperti
pembelian bahan baku, bahan pembantu, gaji karyawan, promosi dan biaya distribusi.
Dalam
hal ini diperlukan disiplin yang ketat dalam penggunaan dana sehingga segala
kegiatan keuangan harus dicatat dan dibukukan dengan rapi, teliti dan
terus-menerus.
c. Faktor Organisasi
Dengan
adanya faktor organisasi, sumber daya akan masuk pada suatu pola sehingga
orang-oarang akan dapat bekerja dengan efektif dan efisien sesuai dengan bidang
tugasnya masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi.
Dengan
adanya organisasi berarti seorang wirausaha dapat :
1.
mempertegas hubungan dengan para karyawan
2.
menciptakan hubungan antar karyawan
3.
mengetahui tugas yang akan dijalankan
4.
mengetahui kepada siapa karyawan harus bertanggung jawab
d. Faktor Perencanaan
Perencanaan
usaha dapat digunakan sebagai alat pengawas dan pengendalian usaha. Oleh karena
itu perencanaan harus dibuat oleh wirausaha sejak usahanya didirikan, yaitu
dimulai dari :
1.
merencanakan produk apa yang akan dibuat
2.
memperhitungkan jumlah dana yang diperlukan
3.
merencanakan jumlah produk yang akan dibuat
4.
merencanakan tempat pemasaran produk
e. Faktor Mengatur Usaha
Dalam
kaitannya dengan kegiatan mengatur usaha, yang perlu dilakukan oleh seorang
wirausaha adalah sebagai berikut :
1.
menyusun uraian tugas pokok untuk menjalankan usahanya
2.
menyusun struktur organisasi perusahaan
3.
memperkirakan tenaga karja yang dibutuhkan
4.
menetapkan balas jasa dan insentif
5.
membuat jadwal usaha
6.
mengatur mesin-mesin produksi
7.
mengatur tata laksana usaha
8.
menata barang-barang
9.
menata administrasi usaha
10.
mengawasi usaha dan pengendaliannya
f. Faktor Pemasaran
Faktor
pemasaran produk perusahaan dapat ditinjau berikut ini :
1.
daya serap pasar dan prospeknya
2.
kondisi pemasaran dan prospeknya
3.
program pemasarannya
g. Faktor Administrasi
Untuk
menunjang kelancaran kegiatannya, sebaiknya seorang wirausaha mempunyai catatan yang rapi mengenai kegiatan
dan kejadian yang terjadi setiap harinya. Catatan tersebut dibuat secara
kronologis dan kemudian didokumentasikan.
Berikut ini disajikan analisis
kemungkinan kegagalan usaha
No.
|
Karakteristik Profil
|
Ciri Wirausahawan Yang Gagal
|
1.
|
Dedikasi
|
Meremehkan
waktu dan dedikasi pribadi
|
2.
|
Pengendalian
usaha
|
Gagal
mengendalikan aspek utama usaha
|
3.
|
Pengalaman
manajemen
|
Pemahaman
terhadap disiplin manajemen utama kurang
|
4.
|
Pengelolahan
piutang
|
Masalah
arus kas yang buruk
|
5.
|
Memperluas
usaha berlebihan
|
Memulai
suatu program perluasan usaha sebelum berbisnis
|
6.
|
Perencanaan
keuangan
|
Meremehkan
kebutuhan usaha atau bisnis
|
7.
|
Lokasi
usaha
|
Memilih
lokasi usaha yang buruk
|
8.
|
Pembelanjaan
besar
|
Pengeluaran
awal yang tinggi
|
Tugas
Kelompok
Observasi
dan wawancara
Kunjungilah
beberapa usaha produksi kerajinan yang terdapat di daerah sekitar tempat
tinggalmu.
1.Lakukan
wawancara dengan pengusaha tersebut tentang keberhasilan dan kegagalan usaha
produk kerajinan
2.Lakukan
wawancara tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
3.Lakukan
analisis SWOT secara sederhana berdasarkan data prioritas dari jawaban
koresponden
4.Diskusikan
dengan kelompokmu dan presentasikan
5.Buatlah
laporan
|
Lembar Kerja
Nama
Kelompok
|
:
|
……………………………………………………..
|
Nama
Anggota
|
:
|
……………………………………………………..
|
……………………………………………………..
|
||
……………………………………………………..
|
||
……………………………………………………..
|
||
Kelas
|
:
|
……………………………………………………..
|
Menganalisa Keberhasilan dan Kegagalan
Usaha
Nama Usaha
|
:
|
|
Alamat
|
:
|
|
Jenis
Produk
|
:
|
|
Faktor
Keberhasilan Usaha
|
:
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Faktor
Kegagalan Usaha
|
:
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Foto-foto
atau dokumen lainnya
|
:
|
Analisis SWOT
Kekuatan (S)
|
Kelemahan (W)
|
1.
2.
3.
4.
|
1.
2.
3.
4.
|
Peluang (O)
|
Ancaman (T)
|
1.
2.
3.
4.
|
1.
2.
3.
4.
|
E. LANGKAH-LANGKAH
MELAKUKAN WIRAUSAHA
Secara
umum langkah-langkah melakukan wirausaha adalah sebagai berikut :
1.
Tahap memulai
Tahap
dimana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala
sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin
apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi atau melakukan “franchising”. Tahap ini juga memilih
jenis usaha yang akan dilakukan.
2.
Tahap melaksanakan usaha
Dalam
tahap ini, seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan
usahanya, mencakup aspek-aspek : pembiayaan, sumber daya manusia, kepemilikan,
organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil resiko dan mengambil
keputusan, pemasaran dan melakukan evaluasi.
3.
Tahap mempertahankan usaha
Tahap
dimana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis
perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang
dihadapi.
4.
Tahap mengembangkan usaha
Tahap
dimana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan
atau dapat bertahan, perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin
diambil.
Tugas Kelompok
1.Buatlah
rencana usaha produk kerajinan, tentukan langkah-langkah melakukan wirausaha
tersebut.
2.Tentukan
strategi pemasaran produk kerajinan tersebut
3.Diskusikan
dengan kelompokmu dan presentasikan
4.Buatlah
laporan dan kesimpulan
|
TRADING ONLINE TERPERCAYA
ReplyDeletePlatform Trading FOREX berbasis di Indonesia.
Kami menawarkan produk-produk Cryptocurrency & Forex.
✅ Akun Demo Gratis
✅ minimum Deposit 50.000
✅ Bonus Deposit 10%
✅ Customer support 24jam /7 hari
✅ Browser Gadget / komputer
✅ Proses Deposit & withdrawal cepat
✅ Pembayaran profit up to 80%
✅ Bonus Referral 1%
Www.hashtagoption.com
Trading lebih mudah & Rasakan pengalaman Trading dengan profit mudah . Bergabunglah Sekarang di HASHTAG OPTION
izin copy yaa....... terimakasih
ReplyDelete